tag:blogger.com,1999:blog-51118077437043984292024-03-25T06:32:49.051+07:00Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia Kabupaten SumenepISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-2060249976172004152012-04-16T20:13:00.001+07:002012-04-23T02:03:10.004+07:00Cara Membuat Media Online<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8v711ilbrNEdfkrrbDxlsAdlWjlyUI-Btq7dWhf6b6lFHQ4RjN0hVkja3xrJFKNpeWa_6aG0ppBU7bONZNeZVl0gI1EF5tqW2RSlvWXGGfps9yJe19iiRxm_UFRDeB-zFIJ5RVV04ib4/s1600/387499_277444025634722_100001073814836_799429_598336972_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8v711ilbrNEdfkrrbDxlsAdlWjlyUI-Btq7dWhf6b6lFHQ4RjN0hVkja3xrJFKNpeWa_6aG0ppBU7bONZNeZVl0gI1EF5tqW2RSlvWXGGfps9yJe19iiRxm_UFRDeB-zFIJ5RVV04ib4/s200/387499_277444025634722_100001073814836_799429_598336972_a.jpg" width="150" /></a></div>
<b><i><span style="font-size: 18pt;">Media Belajar Online</span></i> sekarang sudah tidak
asing lagi di dunia maya, banyak sekali bermunculan baik secara lembaga maupun
secara individu. Pada kesempatan ini mari teman-teman seprofesi untuk belajar
menguasai Teknologi Informasi khususnya Teknologi Informasi Online yang semakin
maju dan mudah dipelajari. Menurut Laura Turner seorang Guru pada abad ini
harus memiliki 40 Keterampilan Teknologi Informasi yang Wajib Dikuasai
Pendidik, lihat <a href="https://docs.google.com/file/d/0Bw4YdbjRs8EUM2dEZHpteTRQUWM/edit" target="_blank"><i>klik disini</i></a></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Oleh karena itu,
waktu kita jangan dibuang percuma untuk hal-hal yang kurang bermamfaat, mari
kita membangun dan mengembangkan Media Belajar Online untuk memajukan anak
didik kita agar memiliki wawasan yang lebih luas. Media ini untuk
kegiatan-kegiatan yang positif dalam rangka pemerolehan sebuah ilmu yang kita
ajarkan pada mereka, yang dapat di akses dimana saja mereka berada, tanpa harus
dibatasi dengan ruang dan waktu, mari kita sebagai pendidik jangan sampai
ketinggalan dalam menguasai ICT ( Information And Communication Technology ) atau
TIK ( Teknologi Informasi Dan Komunikasi ), ayo mulai belajar mengeksplorasi pengetahuan kita dalam bentuk tulisan offline maupun online.</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Untuk
mengembangkan Media Belajar Online, banyak sekali pengembang yang menyediakan
layanan gratis seperti Blogspot, Multiply, Overblog, Officelive, Page4, Page
Tl, Tumblr, Webnode, Webs, Weebly, Wix, Wordpress, Yola, Zanga dlsb.</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Layanan gratis di
atas saya telah memcoba register, mengoparasikan fungsi-fungsi menu-menu di
tiap layanan tersebut dan mengeditnya, menurut saya yang lebih mudah untuk
dipahami dalam mengoparasikan hanya di Blogspot atau Blogger, untuk teman-teman
yang baru mengenal dunia blog atau website, dan akan memulainya saya sarankan
register di Blogspot saja, karena sangat mudah dioperasikan, mudah di
edit, aplikasi pendukung lainnya ( contoh : widget, gadget dll ) sangat
mendukung dengan blogspot dan penggunanya sudah banyak sekali, hal ini untuk
memudahkan memperoleh informasi dan belajar mandiri seputar blog dan saran
kedua hendaknya menggunakan email di Gmail jika akan register di Blogspot
karena memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan email yang lain
seperti Yahoo, Windowslive, SCTVemail, Telkomnet, Bismillah, Hotmail,
Rediffmail dan Plasa.</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b>Anda ingin
memiliki 40 kemampuan keterampilan yang dipaparkan oleh praktisi pendidikan
Laura Turner, mari kita mulai dari sekarang. <a href="http://ispisumenep.blogspot.com/p/tutorial.html" target="_blank">klik disini</a></b></div>
</div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-14513053663382374642011-03-10T19:09:00.007+07:002012-04-18T00:48:19.723+07:00Puisi Puisi ANM 1<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC7LLWTS0A7SK-sCXxND2n1iR8l06bIv2JXT1gdS-sWXoOlBDD4lCygiPe7lIloOiTeb61JTJWaYUGRMRfcrjpO9S0PPvObSLfhZAJVMWVmmPX9j1DgBKku2IxQS3BVM0fBBg4SKKypf0/s1600/Untitled+2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC7LLWTS0A7SK-sCXxND2n1iR8l06bIv2JXT1gdS-sWXoOlBDD4lCygiPe7lIloOiTeb61JTJWaYUGRMRfcrjpO9S0PPvObSLfhZAJVMWVmmPX9j1DgBKku2IxQS3BVM0fBBg4SKKypf0/s200/Untitled+2.jpg" width="125" /></a><b><span style="font-family: Calibri; font-size: 11pt; line-height: 115%;"> AKHMAD NURHADI MOEKRI, </span></b><span style="font-family: Calibri; font-size: 11pt; line-height: 115%;">lahir di Gresik 16 November 1954 telah menulis beberapa puisi di samping tulisan-tulisan lain di sela-sela tugasnya sebagai Pengawas SMA/SMK di Kabupaten Sumenep. Ia juga mendapat amanat sebagai Wakil Ketua Tanfidhiyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Sumenep. Mantan Ketua STKIP PGRI Sumenep ini juga menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi setempat. Ia tinggal bersama isteri dan 2 orang anaknya di Jln. Dr. Cipto Gg. VII Blok: i-2 Kolor Sumenep. No. HP 081999980270</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">PUISI-PUISI ANM-1</span></b></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">oleh </span><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000154091001"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Akhmad Nurhadi Moekri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b>PINTU SUDAH DITUTUP</b><br />
<br />
pintu sudah ditutup<br />
mari kita isolasi matahari<br />
biarkan lahap: gurun, laut, hutan, pegunungan,<br />
zologi, botani; Kita manusia: mari kita isolasi matahari<br />
bahkan matahari mengisolasi kita!</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">kita rachitis<br />
kita anemia<br />
kita tbc<br />
kita jantungan<br />
<jakco hari="" ini="" jantungan:="" mati=""><br />
08175035086 nomor hp siapa<br />
tercecer di sini pemiliknya bisa saja <br />
sudah mati<br />
pintu sudah ditutup: 08175035086 <br />
beringstone lagu Jacko<br />
tidak selesai<br />
</jakco></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sumenep, 27 Juni 2008<b> AKU SUDAH PUNYA PILIHAN</b></span><br /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">
<br />
aku sudah minum 3 gelas<br />
di ruang berase kampanye merembes <br />
_memang sekarang musim kampanye pilpres_<br />
sekarang musim flu babi<br />
sekarang musim flu politik<br />
sekarang musim flu demokrasi<br />
sekarang musim flu korupsi<br />
Aku sudah punya pilihan<br />
<br />
aku sudah minum 3 gelas<br />
di ruang berase semalam kulahap belut bumbu<br />
nasi goreng, ayam goreng, buntut goreng <br />
bebek bakar<br />
<br />
bakar kepalamu_<br />
penuhi talam: pesta domokrasi pesta politik<br />
pesta kampanye<br />
<br />
biar aku santap<br />
biar aku kekenyangan<br />
tapi aku sudah punya pilihan<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Surakarta, 17 Juni 2009<br />
<br />
<b>THE SUNAN HOTEL SOLO</b><br />
<br />
hall penuh. dimampatkan iringan gamelan penerima tamu<br />
-tamunya bukan aku-. Tari Gambyong dan wali kota luluh<br />
dalam sorotan lampu. Mari kita heningkan cipta<br />
<br />
Ada pemukulan gong<br />
Ada tukar menukar cindremata<br />
Ada pidato<br />
<br />
tamunya bukan aku: Mari<br />
kita heningkan cipta saja<br />
kamar tidak perlu dibuka<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sumenep, 27 Juni 2009<br />
<br />
<b>AKU KETEMU MONYET</b><br />
<br />
500 km dari rumah<br />
aku kehilangan orbit<br />
langit melayani kecepatan doa,<br />
kijang, jet, jerit, listrik<br />
<br />
aliran darah<br />
aliran sungai<br />
aliran mistis<br />
<br />
aku bertapa di setiap goa kata<br />
rimba wacana<br />
rumus fisika – matematika- mekanika<br />
ketemu kwantum<br />
ketemu evolusionisme<br />
ketemu monyet<br />
<br />
500 km dari rumah<br />
aku ketemu monyet<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Surakarta, 17 Juni 2009<br />
<br />
<br />
<b>TENTANG MAUT</b><br />
<br />
Maut selalu menakutkan para raja<br />
Fir’aun, Namrud, Nero: Hidup adalah perbudakan<br />
tuhanpun dijadikan budak<br />
~budak kucing anggora, Persia, Australia;<br />
budak bonsai, mobil mewah: budak pusaka<br />
budak harta<br />
budak tahta<br />
budak wanita (pria)~ Kitalah budak-budak itu<br />
<br />
Maut mengerikan bagi budak-budak<br />
Maut mengerikan bagi raja-raja<br />
Aku juga takut: la ilaaha illallah!<br />
<br />
Sumenep, 6 Juli 2009<br />
<br />
<br />
<b>K.A. EKSPRES SURABAYA-MALANG</b><br />
<br />
kereta api berseliweran dalam nadiku<br />
tampa rel tanpa stasiun tanpa gerbong<br />
tanpa masinis tanpa loko tanpa gemuruh<br />
~kayak setan~ menembus genangan lumpur<br />
menembus hamparan sawah menembus hutan<br />
menembus batas langit menembus dinding mimpi<br />
~fantasi sorga~ kereta api berseliweran di segenap<br />
jalur syaraf otak jika terhenti berarti mati<br />
<br />
~ada sms Rendra kritis. Rendra bisa mati, tapi puisinya <br />
abadi~ kereta api berseliweran melarikan siapa saja<br />
apa saja bagaimana saja di mana saja kapan saja <br />
mengapa saja...<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sumenep, 5 Juli 2009</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; padding: 0cm 0cm 1pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="border: medium none; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; padding: 0cm; text-align: center;">
<span style="display: none; font-family: Arial; font-size: 8pt;">Top of Form</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="display: none; font-family: Arial; font-size: 8pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC7LLWTS0A7SK-sCXxND2n1iR8l06bIv2JXT1gdS-sWXoOlBDD4lCygiPe7lIloOiTeb61JTJWaYUGRMRfcrjpO9S0PPvObSLfhZAJVMWVmmPX9j1DgBKku2IxQS3BVM0fBBg4SKKypf0/s1600/Untitled+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-31696312205495249922011-02-08T22:31:00.005+07:002012-04-15T19:38:40.673+07:00Seminar Sehari<div style="text-align: center;">
<b>SEMINAR REFORMASI BIROKRASI PENDIDIKAN DALAM</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA</b></div>
<div style="text-align: center;">
Nara Sumber :</div>
<div style="text-align: center;">
DR. Ali Imron, M.Si, M.Pd Doses Pasca Sarjana</div>
<div style="text-align: center;">
Universitas Negeri Surabaya</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBMVuXlJg4o-COqJoDV5FM4GY3tdm7nVczoEh8AFrv4vDB_OOkF2CyFmOISFv2oIvHO7YpjN0SvH0hfLPdRvptBC1ryCg0gPmcQ10zNSh0A6cjX79WAgrit66DFrag-xrBYp0mlzU9g8k/s1600/1A.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBMVuXlJg4o-COqJoDV5FM4GY3tdm7nVczoEh8AFrv4vDB_OOkF2CyFmOISFv2oIvHO7YpjN0SvH0hfLPdRvptBC1ryCg0gPmcQ10zNSh0A6cjX79WAgrit66DFrag-xrBYp0mlzU9g8k/s400/1A.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
A. PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, dalam berbagai aspek kehidupan persoalan yang muncul antara lain : korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian antar pelajar, kehidupan politik yang tidak produktif, dll. Pendidikan merupakan salah satu alternatif yang bersifat preventif, diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda. Kebijakan Pemerintah mengenai pendidikan budaya karakter bangsa menjadi salah satu program unggulan pemerintah untuk 5 tahun mendatang. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan profesionalisme guru dalam rangka pembentukan karakter siswa pada jenjang pendidikan dasar menengah maupun pendidikan tinggi oleh karena itulah Ikatan Sarjana Pendidikan ( ISPI ) Kabupaten Sumenep merasa perlu menyelenggarakan seminar :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
" REFORMASI BIROKRASI PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ".</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
B. TUJUAN</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan kopetensi guru yang memiliki pendidikan berbudaya dan berkarakter bangsa dalam merancang dan mengembangkan model-model pembelajaran pada kegiatan pembelajarannya.</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan kompetensi guru mengembangkan bahan ajar berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatkan kemampuan guru menerapkan model-model pembelajaran inovatif menggunakan bahan ajar berbasis pendidikan budaya dan karakter.<a name='more'></a></li>
</ol>
C. WAKTU PELAKSANAAN :<br />
<br />
<ol>
<li>Hari : Minggu</li>
<li>Tanggal : 13 Pebruari 2011</li>
<li>Pukul : 07.30 - Selesai</li>
<li>Nara Sumber : DR. Ali Imron, M.Si, M.Pd Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang</li>
<li>Tempat : Gedung Ki Hajar Dewantoro Jl. Trunojoyo</li>
</ol>
D. SUSUNAN ACARA :<br />
<ol>
<li>07.00 - 07.15 : Pengisian Presentasi</li>
<li>07.15 - 08.45 : Pembukaan Oleh Bupati Sumenep</li>
<li>08.45 - 09.30 : Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep</li>
<li>09.30 - 09.45 : Coffee Break</li>
<li>09.45 - 11.15 : Model-model pembelajaran PAKEM</li>
<li>12.00 - 13.00 : MAISHO</li>
<li>13.00 - 14.30 : Teknik pembuatan bahan ajar berbasis pendidikan karakter bangsa</li>
<li>14.30 - 16.00 : Pembuatan RPP PAKEM berbasis pendidikan karakter bangsa</li>
<li>16.00 : Penutupan</li>
</ol>
E. BIAYA PENDAFTARAN<br />
<ul>
<li>Rp. 75.000,00 per perserta</li>
<li>Bisa Kolektif</li>
</ul>
F. FASILATAS<br />
<ol>
<li>Snack dan makan siang</li>
<li>Sertifikat Tingkat Provinsi</li>
</ol>
G. PESERTA<br />
<br />
<ol>
<li>Kalangan guruTK/SD/MI,SMP/MTs,SMU/MA,SMK dari berbagai disiplin ilmu</li>
<li>Staf pengajar Sekolah Tinggi, Universitas, Akademi</li>
</ol>
H. CONTAC PERSON<br />
<br />
Pendaftaran melalui :<br />
<ol>
<li>Sukarman, S.Pd : HP 087 850 451 833</li>
<li>Saiful Malik, S.Pd : HP 087 8700 404 55</li>
<li>M. Chalid Mawardi, M.Pd : HP 0817 5088 009</li>
<li>Gatot Rudi Asmu'i, S.Pd : HP 0813 3425 4458</li>
<li>Drs. Dhadang Eko, S.Pd : HP 0813 311 00 740</li>
<li>Komisariat ISPI setempat </li>
</ol>
I. SUSUNAN PANITIA<br />
<br />
Pembina : Drs. H. Ata'ur Rahman, M.Si<br />
Pengarah : Drs. Nanang Pangayoman, M.Si<br />
Penanggung jawab : Drs. H. R. Kamaruddin, M.Si<br />
Ketua : Drs. H. Budi Hartono, M.Si <br />
<div style="text-align: left;">
Sekretaris : R. Sri Hairini S, S.Pd</div>
<div style="text-align: left;">
Bendahara : Yayuk Darwati, S.Pd</div>
<div style="text-align: left;">
Sie Persidangan : H. Ibnu Hajar, S.Pd, M.Pd</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-10647830656291077492011-01-03T13:58:00.008+07:002011-01-09T02:14:23.785+07:00Masyarakat Kampus, Pendidikan Karakter dan Karya Sastra<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MASYARAKAT KAMPUS, PENDIDIKAN KARAKTER, DAN KARYA SASTRA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh: H. AKHMAD NURHADI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karakter akan membuat hidup Anda bahagia atau sengsara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(John McCain)</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1vMkf9HgK7_87MIEDApS6uHKXq_Xl4xa6NpL_HOu7ko6YJA-M8vxG1a47ONbUXXk4KCByluXBCjczmQOupS4TsL3OuraJdRlVrNEgUqpbTg1etGJBa5WnyMrzaGkSCZmTwH52T8MNTWg/s1600/41771_100000154091001_5905_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1vMkf9HgK7_87MIEDApS6uHKXq_Xl4xa6NpL_HOu7ko6YJA-M8vxG1a47ONbUXXk4KCByluXBCjczmQOupS4TsL3OuraJdRlVrNEgUqpbTg1etGJBa5WnyMrzaGkSCZmTwH52T8MNTWg/s200/41771_100000154091001_5905_n.jpg" width="154" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Abstrak:</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Masyarakat kampus seharusnya mempunyai daya tangkal tinggi terhadap segala bentuk intrik, konflik, dan krisis. Di dalam masyarakat kampus semestinya berjalan secara intens proses internalisasi/personalisasi karakter unggul masyarakat madani. Segenap <i>stakeholders </i>saling bersinergi dalam pembentukan karakter</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> unggul. <a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kalau ternyata kenyataan berbicara lain, pasti terjadi <i>human error </i>pada akar masalahnya. <i>Human error</i> bisa dilakukan oleh satu, beberapa, atau bahkan semua <i>stakeholders</i> yang ada.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Berangkat dari sinilah semestinya dilakukan prognosis, diagnosis, dan upaya penyembuhan. Kalau perlu operasi atau amputasi.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">IDEALISASI MASYARAKAT KAMPUS</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Masyarakat kampus adalah masyarakat perguruan tinggi. Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam pasal 19 ayat (1) Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pergutuan tinggi. Perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah disebut perguruan tinggi negeri (PTN) dan yang diselenggarkan oleh masyarakat -dhi. Perkumpulan/yayasan- disebut perguruan tinggi swasta (PTS). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat kampus paling tidak terdiri dari dosen, mahasiswa, dan seperangkat pengelola/pejabat struktural: rektorat, dekanat, biro/bagian/urusan, dsb. Namun apabila pengertian masyakat kampus lebih diperluas dapat meliputi seluruh pemangku kepentingan (<i>stakeholders</i>), sehingga tentu saja di dalamnya terdapat orang tua/wali mahasiswa. Dengan demikian karakteristik masyarakat kampus adalah karakteristik perguruan tinggi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun karakteristik perguruan tinggi adalah tri dharma perguruan tinggi. "Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (tri dharma perguruan tinggi, <i>pen</i>.). Ketiga kewajiban inilah yang membedakan antara perguruan tinggi dengan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah." (Abbas, 2009:89).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai masyarakat perguruan tinggi, masyarakat kampus disibukkan dengan kegiatan intelektual (tri dharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Kesibukan yang nyaris tanpa henti ini menjadikan masyarakat kampus lebih bermartabat sekaligus lebih beradab. Setiap dorongan atau tarikan ke arah krisis, intrik, atau konflik akan dihadapi oleh masyarakat kampus dengan sikap-sikap intelektual, seperti obyektif, terbuka, dan logis, disertai kearifan dan toleransi yang memadai (signifikan). Sikap lebih mengedepankan akal dari pada <i>okol.</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara jenial masyarakat kampus dapat menghindari kerentanan intrik politik, persaingan bisnis, isu sara (suku, agama, dan ras) dan terorisme, serta prilaku-prilaku tidak terpuji lainnya, seperti: korupsi, kolusi, dan nepotisme; serta <i>money politics</i> dalam segala bentuk dan manifestasinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">`Deskripsi di atas terkesan idealis, tetapi memang demikian seharusnya. Kemudian kalau model masyarakat madani (<i>civil society</i>) dijadikan sebagai rujukan, maka masyarakat kampus merupakan masyarakat madani, masyarakat dengan komponen-komponen (Kusumohamidjojo, 2000:151): </span></div><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pluralitas, yang terdiri dari keluarga-keluarga, kelompok-kelompok informal, dan perhimpunan-perhimpunan sukarela yang kejamakannya memungkinkan keanekaan dalam cara hidup;</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Publisitas, yang terjalin dari lembaga-lembaga kebudayaan dan komunikasi;</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3</span><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Privacy</span></i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang merupakan <i>domeint </i>(ruang) yang memungkinkan pengembangan pribadi dan pilihan-pilihan moral;</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Legalitas, yang menyangkut struktur hukum umum dan hak-hak asasi yang diperlukan untuk mendemarkasi kejamakan, <i>privacy</i>, dan publisitas dari negara maupun perekonomian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 54pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat kampus adalah masyarakat beretika dengan etos kerja yang tinggi. Etika dalam arti "nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya." , demikian Bertens (dalam Hisyam, 2001:67-68). Sedang etos kerja harus dipahami sebagai: "dorongan untuk menjadi yang terbaik (<i>to do the best</i>) Masyarakat kampus merupakan masyarakat pekerja cerdas di samping pekerja keras. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ada masa pendidikan Budi Pekerti diajarkan di sekolah sebagai mata pelajaran sebagaimana mata pelajaran lainnya. Pernah juga dipraktikkan mata pelajaran Akhlak (Budi Pekerti, <i>pen.</i>) terintegrasi secara eksplisit dengan mata pelajaran Agama dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan secara implisit pada semua mata pelajaran yang diajarkan. Ini sejalan dengan perubahan dan pengembangan kurikulum yang diberlakukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pendidikan Karakter tidak sama dengan pendidikan Budi Pekerti/Akhlak, tetapi pendidikan Budi Pekerti/Akhlak memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap pembentukan karakter. Bahkan pendidikan Agama dan Pancasila ikut andil dalam pembentukan anak bangsa. Karakter bukanlah kepribadian, sifat, atau tempramen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Karakter dapat dipahami sebagaimana pendapat Gordon W. Allport (dalam Soedarsono, 2006:xi) adalah kepribadian baik atau buruk (<i>personality evaluated</i>). Sedangkan kepribadian merupakan kompleksitas dari berbagai sifat dan kemampuan seseorang. Temperamen merujuk pada faktor alamiah yang terberi (<i>given</i>) serta menggambarkan bagaimana seseorang bereaksi serta bertingkah laku, apakah seseorang itu pada dasarnya <i>impulsive</i>, lamban, periang, dan seterusnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pendidikan karakter didefinisikan sebagai: "suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut." (Sudrajat, 2010). Dengan pendidikan karakter diharapkan terjadinya aktualita karakter utama. Pada tingkat individu: perilaku jujur, cerdas, bertanggung jawab, peduli, dan kreatif dalam berbagai konteks secara konsisten. Pada tingkat masyarakat, bangsa, dan negara: kesadaran nasional karakter bangsa; keteladanan tokoh tingkat kampus, daerah, maupun nasional; dan situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin berkarakter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pendidikan karakter tentu saja diarahkan pada pencapaian karakter yang unggul. Dengan karakter unggul manusia lebih berpeluang sukses sebagai manusia dengan sifat kemanusiaannya. John McCain bersama Mark Salter berhasil menunjukkan 34 kisah orang-orang berkarakter mulia yang patut diteladani dalam bukunya yang berjudul <i>Character is Destiny</i>. <i>Karakter-karakter yang Menggugah Dunia</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Thomas More. "…yang digiring ke tempat tahanannya, yang dari sana, enam hari kemudian ia dihukum mati untuk kesalahan karena bersikap jujur." (MacCain, 2009:3). Thomas More seorang yang berkarakter jujur dan berani berkorban untuk membela kejujurannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Romeo Dallaire. "…akan tidur sebagai orang berbudi, dan mampu istirahat dengan nyaman sepanjang malam." (MacCain, 2009:72). Romeo Dallaire seorang yang berbudi luhur dan telah menyajikan keluhuran budinya saat terjadi <i>gnocide</i> atas suku Tutsi di Rwanda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Nelson Mandela. "Tahanan yang mengampuni penahannya, dan membantu rakyatnya untuk saling mengampuni." (MacCain, 2009:241). Nelson Mandela seorang pemaaf seperti tidak ada kamus balas dendam dalam jiwanya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Masih banyak keteladanan yang dapat diperoleh dari buku ini. Rasa hormat dari Gandhi, autentisitas dari Joan of Arc, kesetiaan dari Sir Ernest Shacleton, martabat dari Victor Francl, idealism dari Sojourner Truth, kewarganegaraan dari Pat Tillman, kepatuhan dari Winston Churchill, tanggung jawab dari Lord Nelson dan Letnan-Letnannya, Keberanian dari Edith Cavell, kerja sama dari John Wooden, penegendalian diri (kesabaran) dari George Washington kepercayaan diri dari Elizabet I, kelenturan (fleksibilitas) dari Abraham Lincoln, dan seterusnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Betapa pentingnya peranan karakter (a.l. "Karakter akan membuat hidup Anda bahagia atau sengsara.", ucap John McCain). Berdasarkan hasil penelitian di Universitas Hervard, AS, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (<i>hard skill</i>), tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (<i>soft skill</i>). Kemampuan mengelola diri dan orang lain masuk dalam wilayah (<i>domaint</i>) karakter seseorang. Lebih lanjut Tjahjono (2010:2) memaparkan, "Melalui Pendidikan karakter diharapkan peserta didik (baca: mahasiswa, <i>pen</i>.) mampu secara mandiri meningkatkn dan menggunakan pegetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta menpersonalisasi nilai-nilai karakter serta akhlak mulia sehigga terwujud dalam perilaku sehari-hari.". </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kementerian Pendidikan melalui Tim Pendidikan Karakter memberikan <i>grand design</i> pendidikan karakter sebagaimana pokok-pokok gagasan berikut (dengan sedikit penyesesuaian):</span></div><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui pilar keluarga:</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 54pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">KARAKTER UTAMA</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.1pt;" valign="top" width="221"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">INTERVENSI</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 135.4pt;" valign="top" width="181"><div align="center" class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">HABITUASI</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Jujur, bertanggung jawab</span></div></td> <td rowspan="4" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.1pt;" valign="top" width="221"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Seluruh anggota keluarga memiliki persepsi, sikap, dan pola tindak yang sama dalam pengembangan karakter.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Orang tua kepada anak:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> <span style="font-size: small;">P</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">enegakan tata tertib dan etiket/budi pekerti dalam keluarga.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Penguatan perilaku berkarakter.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pembelajaran kepada anak.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kampus kepada keluarga:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pertemuan orang tua.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kunjungan ke rumah.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Buku penghubung</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FR" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pelibatan orang tua dalam kegiatan kampus.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pemerintah terhadap keluarga:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Fasilitas pemerintah untuk keluarga</span></div></td> <td rowspan="4" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 135.4pt;" valign="top" width="181"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terbiasanya perilaku yang berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Keteladanan orang tua</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Penguatan oleh keluarga</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Komunikasi antaranggota keluarga</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sehat dan cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.3pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Peduli dan kreatif</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui pilar perguruan tinggi:</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 54pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">KARAKTER UTAMA</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.25pt;" valign="top" width="222"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">INTERVENSI</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 136.3pt;" valign="top" width="182"><div align="center" class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">HABITUASI</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Jujur, bertanggung jawab</span></div></td> <td rowspan="5" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.25pt;" valign="top" width="222"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font-family: "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terbentuknya karakter peserta didik melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Perguruan tinggi terhadap mahasiswa:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Secara terintegrasi pada semua mata kuliah dan kegiatan lain..</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Melalui kegiatan unit kegiatan mahasiswa (ukm)</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font-family: "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Budaya kampus dengan menciptakan suasana yang mencerminkan karakter.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pemerintah terhadap perguruan tinggi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kebijakan</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pedoman</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Penguatan</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pelatihan</span></div></td> <td rowspan="5" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 136.3pt;" valign="top" width="182"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terbiasanya perilaku yang berkarakter di perguruan tinggi.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FR" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font-family: "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Keteladanan unsur rektorat, unsur dekanat, atau unsur pimpinan.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Budaya kampus yang bersih, sehat, tertib, disiplin, dan indah.</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Menggalakkan kembali berbagai tradisi yang membangun karakter.</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sehat dan cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Peduli dan kreatif</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.15pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui pilar masyarakat:</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 54pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">KARAKTER UTAMA</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.2pt;" valign="top" width="222"><div align="center" class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">INTERVENSI</span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 135.1pt;" valign="top" width="180"><div align="center" class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">HABITUASI</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font-family: "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Jujur, bertanggung jawab</span></div></td> <td rowspan="6" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 166.2pt;" valign="top" width="222"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pendidikan karakter secara nasional.</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terciptanya suasana kondusif dalam masyarakat yang mencerminkan kepekaan, kesadaran, kemauan, dan tanggung jawab untuk menbangun karakter utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Dari pemerintah:</span></div><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pengembangan <i>grand design</i> pendidikan karakter.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pencanangan nasional pendidikan karakter.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pengembangan erangkat pendukung pendidikan karakter, a.l. iklan layanan masyarakat, sajian multimedia (poster, siaran tv, siaran radio).</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Dalam masyarakat: </span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pengembangan peranan persatuan alumni dalam pengembangan karakter melalui manajemen berbasis kampus.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan, pengabdian kepada masyarakat, yang melibatkan mahasiswa.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Pelibatan semua komponhen bangsa dalam pendidikan karakter, a.l. media massa.</span></div></td> <td rowspan="6" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 135.1pt;" valign="top" width="180"><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tujuan:</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Terciptanya suasana yang kondusif dalam masyarakat yang mencerminkan koherensi pembangunan karakter nasional.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tumbuhnya keteladanan dalam masyarakat.</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Strategi:</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Keteladanan dan penguatan dalam kehidupan masyarakat.</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sehat dan cerdas</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Peduli dan kreatif</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Jujur, bertanggung jawab</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 91.2pt;" valign="top" width="122"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Cerdas</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="ListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Tjahjono, 2010:Lampiran).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KARYA SASTRA SEBAGAI REFERENSI PEDIDIKAN KARAKTER</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Karya sastra bukanlah satu-satunya referensi, sebab di luar sastra masih banyak kitab/buku yang dapat dijadikan referensi. Ada kitab suci, buku filsafat/etika, atau buku-buku lainnya. Namu demikian karya sastra tentu saja dapat dipertimbangkan sebagai salah satu referensi mengingat nilai-nilai dalam karya sastra mudah terinternalisasi, terpersonalisasi, dan tersosialisasi kepada masyarakat pembacanya karena sifatnya yang tidak dogmatis Nilai-nilai kebenaran dan keluhuran terugkap secara estetis dan universal. Di samping itu "dalam suatu karya sastra terpancar pemikiran, kehidupan, dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat." </span><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Zaimar, 1991:1). Di sini karya sastra dibatasi hanya pada genre prosa fiksi, khususnya roman atau novel.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lewat perwatakan dan karakter tokoh-tokohnya, pesan moral disampaikan pengarang kepada masyarakat pembacanya. 'Karya sastra, fiksi, senantiasa menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia, Sifat-sifat luhur tersebut pada hakikatnya bersifat universal. Artinya sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh manusia sejagad." (Nurgiyantoro, 2002:321-322). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun jenis pesan moral dalam karya sastra, khususnya roman dan novel sangat beragam meliputi seluruh hidup dan kehidupan manusia. Persoalan hidup dan kehidupan manusia secara garis besarnya dapat dirumuskan sebagai persoalan yang menyangkut hubungan manusia dengan dirinya sendiri, persoalan hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial, termasuk hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilustrasi di bawah ini menampilkan gagasan-gagasan yang dapat berperan dalam pembentukan karakter anak bangsa, khususnya masyarakat kampus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang dapat menghayati dan pada saat yang sama menginternalisasikan nilai-nilai kebaikan, keluhuran budi, kesabaran, ketabahan, kesetiaan persatuan, persahabatan, kerja keras, kerja cerdas pada Pandawa. Demikian juga sebaliknya, orang dapat mengetahui akibat buruk sebab prilaku buruk. Kecongkakan, kelicikan, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, tamak, angkara murka, mau menangnya sendiri, suka menindas, tidak tahu membalas budi, suka maksiat, dan prilaku buruk lainnya dari Kurawa dalam epos <i>Mahabharata</i>. Dalam epos <i>Ramayana</i> juga tidak kalah kaya dengan nilai-nilai yang sangat diperlukan dalam pendidikan karakter. Rama dan Shinta lambang cinta dan kesetiaan, Anoman biarpun berwujud kera putih, tapi sakti mandraguna dan berbudi luhur. Anoman seorang pahlawan sejati. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahkan dalam kedua epos tersebut terdapat perangkat pendidikan, yaitu hadiah (<i>reward</i>) dan hukuman (<i>punishment</i>). Pribadi-pribadi yang berkarakter baik akan mencapai keunggulan. Pribadi-pribadi yang berkarakter jelek akan terjerembab dalam kenistaan. Kesuksesan Pandawa membangun negara Indraprasta yang berpuncak pada dinobatkannya Prabu Yudhistira sebagai raja diraja dalam peristiwa Rajasuya (kekaisaran). Kehancuran negara Hastinapura, walaupun merupakan sebuah negara besar dan didukung banyak negara taklukan tetapi karena dikelola oleh pribadi-pribadi yang berkarakter rendah pada akhirnya hancur lebur tidak bersisa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang (baca: remaja) dapat menghayati dan mempersonalisasikan kemudian menentukan pilihan untuk gila atau wajar saat jatuh cinta. Kegilaan cinta Layla pada Majnun dan kegilaan cinta Majnun pada Layla dapat dijadikan referensi sikap seseorang. Artinya seseorang dapat saja melihat cinta model seperti ini sesungguhnya berujung kepada kesia-siaan atau sebaliknya. Hal ini dapat dihayati dalam karya Syaikh Nizami yang berjudul <i>Layla Majnun Roman Cinta paling popular dan Abadi.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang dapat menghayati dan sekaligus menginternalisasi akibat dari prilaku bijak, kesetiaan, penghianatan, permusuhan, ketulusan cinta, perselingkuhan, egalitarianisme, persaudaraan, kebebasan, kekuasaan dari <i>Taj Mahal. </i>Tokoh antagonis permaisuri mewakili manusia berkarakter unggul, sedangkan tokoh protagonis Aurangzeb mewakili manusia berkarakter <i>bejat</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selanjutnya Nurgiyantoro (2002:331-332) memberikan uraian sebagai berikut: "Dalam jajaran sastra Indonesia modern khususnya karya dalam bentuk fiksi, Mochtar Lubis dikenal sebagai pengarang yang banyak menulis sastra kritik misalnya <i>Senja di Jakarta, Tak Ada Esok, Tanah</i> <i>gersang, maut dan cinta,</i> dan <i>Harimau! Harimau!". </i>Dalam <i>Harimau! Harimau!</i> Orang dapat juga belajar dari Pak Rakhmat tentang keteguhan iman, orang dapat belajar pengalaman Wak Katok mengenai akibat buruk takhayul, akibat perangai yang buruk, dan sifat pengecut. <i>Hariamau! Harimau!</i> berisi kritik pengarang terhadap sebagian masyarakat yang bergelimang dalam ilmu kebatinan dan takhayul.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikian juga Habiburrahman El-Shirazy menampilkan manusia-manusia berkarakter kuat dalam novel-novelnya. Keteguhan mereka dalam menerapkan ajaran agama dalam perikehidupan mereka berharga untuk diteladani. Orang, terutama remaja, dapat belajar juga dari <i>Berselimut</i> <i>Surban Cinta </i>oleh Irwanto al-Krienciehie tentang keikhlasan cinta tanpa harus mengorbankan etika dan agama. Inti kehidupan yang damai haruslah bermodalkan keikhlasan dan tidak menaruh harapan apa-apa pada manusia. Orang dapat belajar itu semua lewat tokoh-tokoh Lazuardi, Fitrah, dan Bening.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP: SEBUAH REFLEKSI</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kalau masyarakat kampus kenyataannya mengalami krisis dan degradasi moral, sehingga terperangkap dalam krisis multidimensional, seperti krisis moral, krisis keteladanan dan lain-lain krisis, pasti terdapat apa yang disebut <i>human error.</i> Paling tidak kelemahan sistem atau sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perlu digaris bawahi bahwa sistem merupakan produk manusia juga. Jadi tidak terlampau salah atau dapat dikatakan terburu-buru kalau dikatakan penyebab sesuatu kepincangan bermuara pada kesalahan manusia (<i>human error</i>). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kalau kemudian terjadi tawuran antarmahasiswa dalam internal kampus atau eksternal kampus, dapat dipastikan bermula dari adanya prilaku-prilaku kontraproduktif dan kontradiktif, sebuah tampilan karakter rendah di kalangan masyarakat kampus sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kalau terjadi kolusi, korupsi, dan nepotis, di samping adanya jual-beli nilai, maraknya jual beli ijazah, atau penerbitan ijazah aspal (asli tapi palsu) dan penyimpangan-penyimpangan lain dapat dipastikan terdapat oknum-oknum berkarakter buruk yang bercokol dalam masyarakat kampus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sebagai sebuah sistem, masyarakat kampus semestinya mampu menjaga setiap komponen sistemnya agar berjalan harmonis, sinergis, dan komprehensif. Dengan demikian setiap kemunculan gejala yang bersifat patologis harus segera diatasi. Semoga, semua penyimpangan yang terjadi atau yang mungkin terjadi bukan karena masyarakat kampus, terutama mahasiswanya, telah menjauhi sastra. Wallahu a'lam !</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sumenep, 20 Oktober 2010 </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Abbas, Syahrizal, Prof. Dr., 2009. </span><i><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Manajemen Perguruan Tinggi</span></i><span lang="FR" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">: <i>Beberapa Cat</i>atan. </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kencana, Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Hisyam, Muhamad (ed.), 2001. <i>Indonesia Menapak Abad 21 dalam Kajian Sosial dan Budaya</i>. Peradaban, Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kusumohamidjojo, Budiono, 2000. <i>Kebhinnekaan Masyarakat di Indonesia: Suatu Problematik Filsafat Pendidikan. </i>Grasindo, Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">McCain, John bersama Mark Salter, 2009. <i>Karakter-Karakter yang Menggugah Dunia. Character is Destiny.</i> PT Gramedia Pustaka, Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Nurgiyantoro, Burhan, 2002. <i>Teori Pengkajian Fiksi.</i> Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Soedarsono, Soemarno. 2006. <i>Hasrat untuk Berubah. The Willingness to Change</i>. PT Elez Media Komputindo, Jakarta. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Sudrajat, Akhmad, 2010. Available from: </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">http://akhmadsudrajat.worldpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">. accessed: October 19, 2010.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Tjahjono, Tengsoe, 2010. <i>Pendidikan Karakter di Sekolah </i>(Makalah Seminar). LP2K Citra Persada, Sumenep.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Zaimar, Okke K.S., 1991. <i>Menelusuri Makna Ziarah Karya Iwan Simatupang</i>. Intermasa, Jakarta.</span></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-2010981439105353472010-12-30T15:38:00.008+07:002011-01-09T02:15:35.251+07:00<div style="margin: 1em 0pt 3px; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Tanggal: 28 Desember 2010 06.04</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Subjek: Agupena Jawa Tengah</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Ke: ispisumenep@gmail.com</b></span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><br />
<span style="font-size: small;"><b>PERAHU KERTAS</b></span></div></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Posted: 27 Dec 2010 12:06 AM PST</b></span></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Penulis : </b><b>Ir. Bambang Sukmadji</b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b>Guru MA Futuhiyyah-1 Mranggen Demak Jateng</b></span><br />
<b><br />
</b><br />
<span style="font-size: small;"><b>Padang luas berlantai ilalang memantulkan sinar putih mentari yang berjarak seakan sepenggalah, tiada naungan sama sekali di padang itu. Lantaran pepohonan lebih senang tumbuh di tempat yang membawa kesejukan, ketimbang harus berlomba dengan manusia untuk menggerutui teriknya panas. Sementara debu debu jalang menggambar padang ilalang itu menjadi pengap dan mengaburkan pandangan mata.<a name='more'></a></b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Namun di tengah padang tersebut, masih saja manusia mengais kehidupan dengan caranya sendiri, yang tidak mau melangkah surut dari terkaman sinar mentari dan debu pengap demi sesuap nasi. Di tengah tumpukan sampah yang teronggok di tengah padang tersebut, mereka berlomba mencari sampah kaleng, plastik dan yang lainnya guna menyambung nafas yang masih bersemayam di dalam dadanya, yang tak kalah teriknya dengan udara padang. Meski terkadang angin kemarau yang kering dan sejuk itu mencoba mendinginkan semua yang melekang.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Dengan kantong plastic berwarna putih di punggungnya, wajah Sarkasi tertawan oleh perguliran hari yang berkuku tajam dan bertaring menakutkan. Diapun kini melangkah menyusuri jalan setapak, meski harus menyibakan kuning daun daun ilalang yang mengenai tubuhnya. Jalan setapak yang dilalui berujung pada tepi padang, yang mempertumukan dengan bocah kecil berambut menguning terpagut sinar mentari dan tanpa alas kaki. Kedua kakinya coklat kehitaman, lantaran bocah itu telah akrab dengan kehidupan keras bapak ibunya yang selalu bermandi peluh dan sinar mentari.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Bapak ! " suara lantang memenuhi semua mulut jalan setapak itu. Sebuah senyum menghiasi siang yang membara itu dari bibir kecil putri bungsunya seraya menjulurkan kedua tanganya, untuk mendapatkan belaian kasih sayang dari pria yang tak kenal lelah dalam secercah kehidupan. Tangan kanan Sarkasi kemudian dijulurkan untuk menggendong putri bungsunya itu.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Kamu tidak menunggui emakmu, sayang?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Emak sudah tidur, mengapa emak tidur terus, kapan emak sembuh, ya Pak ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Sebentar lagi juga sembuh, makanya kamu harus sering mendoakan emakmu, ya sayang !".</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Ya Tuhan, aku memohon padamu, kapan emak sembuh ya Tuhan, aku ingin berjalan jalan kalau sore dengan emak. Sembuhkanlah emak, ya Tuhan ". Pandangan mata lugu bocah itu terus dilemparkan ke langit biru, tempat Tuhan bersemayam menurut anganya. Sementara itu Sarkasi hanya tersenyum getir dengan mata yang mulai berkaca-kaca.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Emak sakit apa sih Pak ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Emak tidak sakit, emak hanya kecapaian, besok juga sembuh. Nanti kamu bisa jalan jalan ke mana kamu suka, sayangku !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Tangan Sarkasi masih tetap kokoh menggendong putri bungsunya, sementara itu gubug bambu milik mereka sudah mulai tampak, di tengah rimbun pohon pisang, singkong dan tanaman lombok. Pilar pilar yang meski terbuat dari batu bata, namun tidak cukup kokoh menahan terpaan angin kemarau yang kencang dan kering. Sehingga rumah bambu itu sedikit bergoyang. Dan di dalam rumah bambu itu tergolek lemah Sumiasih yang diterjang kanker alat pencernaan yang ganas. Sumiarsih masih menyodorkan senyum tulusnya dari bibirnya yang pucat dan kering itu, kala suaminya yang menggendong Esti berdiri di sebelah pembaringan yang berkulum sepi.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Kau sudah datang, Bang !". Sarkasi hanya mengganggukan kepalanya dengan sebuah senyum yang dalam untuk membalas tegur sapa istrinya yang dicintainya selama 20 tahun.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Maafkan aku Bang !, aku tidak menyiapkan makan siangmu. Hari ini badanku terasa lemas, Bang !, biarkan Esti disampingku, aku selalu kangen dengan anak kita ini"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Asih, biar abang nanti masak sendiri. Istirahatlah dulu !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tapi aku juga tidak masak sayur dan lauk, Bang?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>'Pemulung seperti saya ini, lauk apapun jadi, biarlah abang nanti masak sayur daun singkong"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Dari pagi, Bang!, setelah Abang pergi perut aku terasa sakit lagi dan Alhamdulillah sekarang sudah agak berkurang"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Asih, abangkan berkali kali minta agar kamu mau dioperasi ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Ah si Abang, biaya dari mana Bang ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Aku masih punya tanah ini yang bisa kita jual untuk operasimu, Esti masih membutuhkan kamu, maka biarlah tanah ini jadi milik orang lain asalkan kau bisa sembuh dan bahagia".</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Engkau membutuhkan waktu bertahun tahun banting tulang untuk bisa membeli tanah ini, mengapa pula harus kau jual demi aku ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tapi kehadiranmu di sisi Esti dan Didin jauh lebih berharga daripada tanah ini. Masalah rumah kita nantinya, serahkan saja pada kekuasaan Yang D iatas sana"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tapi aku kasihan dengan kedua anak kita. Bang !, abang kan tahu !. Didin anak sulung kita hanya mampu bersekolah hingga SMP, dan kini hanya bisa menjadi abang becak di Jakata. Aku tidak mau mengecewakan Didin yang kedua kali. Kelak mereka berdua membutuhkan tanah ini untuk kehidupan Didin dan Esti. Aku harap kau mengerti "</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Kata kata terakhir Sumiasih sudah tidak mampu dia dengarkan lagi, beribu sayap yang kokoh kini menjinjingnya untuk mengembarakan anganya menyelusuri langit biru, yang telah dihiasi mentari yang mulai condong ke Barat. Anganya yang ada di langit mampu menyelusuri benang benang waktu, mulai dari dia melewatkan malam pertama dengan Sumiasih hingga dia di pembaringan kini tak berdaya.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Betapa indahnya hidup yang dia jalani bersama Sumiasih, layaknya mengguratkan warna warni keindahan di langit biru. Meskipun mereka berdua mengarungi bahtera rumah tangga dengan penuh keterbataan, namun langit di atas hidup mereka benar benar penuh warna.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Sumiasih kini hanya terdiam dengan batuk batuk kecil terus terdengar memenuhi semua udara di kamarnya yang beratap bambu dan berlantai tanah. Esti masih merangkai mimpi indah di sisi Sumiasih, yang berulang membelai rambut kering dan lurus putri bungsunya. Angin kemarau bertambah kencang menerobos lubang lubang dinding bambu.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Asih !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Ya bang !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Sebaiknya aku kabari Didin untuk pulang dan mengerti tentang penyakitmu it. Aku takut kalau dia marah nantinya ".</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Biarkanlah dia di Jakarta dulu, Bang. Aku khawatir saat dia mendengar tentang penyakitku, jiwanya menjadi tergoncang, aku kasihan bang "</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Aku menjadi bimbang, Sih. Memang benar ucapanmu. Kita saat ini masih merasa berdosa hanya mampu menyekolahkan dia ampai SMP saja. Maka akupun ingin dia benar benar bahagia di Jakarta, tidak terbebani dengan keadaan orang tuanya di sini. Tapi di lain pihak, barangkali saja kehadiran Didin bisa menyembuhkan penyakitmu ". Suimiarsih hanya tersenyum ringan mendengar serangkaian kata bijak dari sang suaminya yang kokoh sekuat baja dalam menghadapi benturan hidup, sejak mereka sepakat membina maghligai mereka berdua. Sebuah maghligai yang diibaratkan sebuah perahu kerta di tengah riak air, namun perahupun tidak kunjung tenggelam, kecuali Yang Maha Kuasa yang Menghendaki.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tapi apa kamu tidak kangen?, istriku !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Didin adalah anak kita yang sulung, yang berarti bagi hidup kita, Bang!. Kala kita berdua hanya hidup di rumah kontrakan, kala Didin tidak boleh ikut tes di sekolah, kala dia hanya tinggak di rumah sementara temen temen sekolahnya piknik ke Bali, lantaran kita tidak punya uang untuk membayar piknik. Tapi Didin tidak pernah protes dengan ketidakmampuan kita, Bang. Sekarang biarlah dia bahagia di Jakarta, jangan samoai dia tahu bila aku terkena kanker pencernaan, aku tidak tega lagi melihat dia menderita ". Sumiarsih sudah tidak mampu lagi meneruskan kata katanya, lantaran bara panas telah mengganjal tenggorokanya. Dadanyapun terasa sesak seakan seribu tangan raksasa telah menelikungnya.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Sarkasipun hanya tertunduk lesu, kedua matanya kini berkaca-kaca. Rasa tidak tega terhadap istrinyapun kini memenuhi semua dadanya. Betapa besar pengorbanan istrinya yang selama belasan tahun telah menyertai langkah kakinya dalam menapaki jalan hidup yang penuh banturan sebagai seorang pemulung. Tapi kini hanya tergolek lemas di pembaringan, tanpa berobat ke dokter ahli kanker. Tidak seperti biasanya istrinya hanya tersenyum kala menghadapi cobaan hidup mereka bersama.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Asih, maafkan Abang ya ?" pinta Sarkasi dengan nada suara terputus,.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Maaf, untuk apa Bang ?"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Aku tiak mampu berbuat apapun saat engkau seperti ini. Harusnya aku memiliki uang untuk mengobati penyakitmu "</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Bang, apa baru kali ini kita mengalami penderitaan, setiap terbitnya matahari penderitaan dan kekurangan yang pertama mengucapkan selamat pagi pada kita. Aku sudah tidak mampu lagi merasakan penderitaan ini, Bang !"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tapi siapa orangnya yang tidak iba melihat penderitaan seorang istri seperti kamu. Asih !, masih ada kesempatan untuk membawamu ke rumah sakit. Jangan kamu berpikir terlalu jauh, yang pentingkamu bisa bersanding disampingku dan membesarkan Esti yang membutuhkan kamu"</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Suara batuk batuk Sumiarsih terdengar lagi dengan dada yang terguncang berat. Sambil terus menyodorkan senyum pada suaminya, diapun mencoba untuk menyadarkan suaminya, bahwa dia sudah merelakan semuanya. Barngkali kematianlah yang paling membahagiakan dia dalam menghadapi badai kehidupan. Sumiarsihpun tahu meski suaminya menghabiskan biaya ratusan juta namun peluang untuk hidup tetaplah tipis. Maka diapun mencoba meminta suaminya untuk tetap bahagia apapun yang terjadi dengan dirinya.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Tahu kemarin aku hanya berobat dan mondok di rumah sakit, abang sudah menjual seekor sapi. Lantas bila aku harus operasi yang biayanya ratusan juta, abang mau jual apalagi. Sudahlah Bang, aku siap menghadapi apa saja. Bahagiakan abang di tengah Didin dan Esti". Sumiarsih bertambah pucat pasi wajahnya, diapun kini tertidur di sisi suaminya dan Esti. Sementara matahari kini telah mulai lelah menyaksikan episode drama dari sepasang insan yang harus menghadapi segala sesuatu dengan kemampuan mereka sendiri, kini matahari mulai bersembunyi di tirai senja.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Sarkasi dan Esti putri bungsunya melewatkan senja ini dengan canda ria, Estipun menjadi bertambah berseri wajahnya setelah berhari hari hanya murung, sementara ini Esti mampu melupakan emaknya, yang sedang meregang nyawa di pembaringan.Nampaknya memang Tuhan telah mengabulkan permohonan Sumiarsih untuk menapaki kebahagiaan yang abadi disisiNYA.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Senja itu adalah senja terakhir Sarkasi didampingi Sumiarsih, setelah beribu ribu episode Sumiarsih tidak pernah absen disampingnya. Sarkasipun tahu bahwa kebahagiaan seorang manusia ternyata berada di jauh hati manusia itu sendiri, bahagia bukah diwujudkan dengan berhamburan materi. Terbukti dua puluh tahun lebih dia merasakan kebahagiaan berada di samping Sumiarsih.</b></span></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Naskah ke 2 Prosa</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b>HANTU HANTU KERETA REFORMASI</b></span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b>"Lagu Rayuan Pulau Kelapa" yang dibahanakan oleh RRI dan TVRI tiap tengah malam, masih saja mampu membawa ingatan kita tentang "Bangsa dan Negara Archipelago yang menawan ini", yang dahulu beberapa dasawarsa masih mampu bernaung di erotisnya alam hijau, dari mulai Bukit Barisan hingga Pegunungan Roro Anteng dan Joko Seger di Lereng Gunung tempat Sang Brahma beristirahat melepas lelah.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Tanaman bakau tak ketinggalan pula ikut meliukan pinggangnya kala daun nyiur bercengkerama dengan angin pagi. Datang dan pergi burung bangau dari sarangnya yang tersembunyi di sudut desa hingga sawah sawah yang tergenang air hujan, untuk tumbuhnya padi.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Hutan, ngarai, sawah dan lading bergegas untuk memberikan senyum tawarnya pada manusia manusia yang murah senyum, santun dan tak pernah saling melempar batu, bila terjadi silang pendapat, Sementara sang ibupun dengan lemah gemulai meninabobokan oroknya yang baru berumur beberapa bulan. Mereka tidak mengenal membesarkan dan membelai anaknya di tempat sampah atau sungai. Entah abad yang bagaimana bila sang ibunya tega melakukan itu.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Namun apa yang banyak diungkapkan oleh syair dan fatwa para pujangga, telah mengering dan melekang disapu angin jaman, kala datanglah jaman yag dinahkodai oleh Gayus dan para pendukung,pembisik, pengusung kursi tahtanya serta para hulubalang yang buncit perutnya, berpesta pora 41 hari 41 malam, memakan daging dari bahu, lengan, paha masyarakat miskin penonton kereta revolusi. Sementara para oknum hulubalang raja lainnya berpengarai mirip hantu penghisap darah yang mampu mengeringkan sekujr tubuh korbanya, lantaran terhisap darahnya untuk peuas nafsu setan.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Nampaknya setan sudah menjadi kalah wibawa dengan penghisap darah ini. Sehingga setanpun sudah tidak mampu lagi merayu mereka. Sebab meskipun setan adalah mahluk hina, namun mereka masih memiliki perikemanusiaan, yang berbeda jauh dengan manusia yang berperikesetanan, dan oknum hulubalang raja seperti inilah yang berdiri dengan wajah garang di balik jubah hitam dan berdiri di tengah pintu kereta reformasi,seraya menyodorkan gelas gelas berisi air tuba bagi para penumpang kereta . Sehingga wajar saja bila negeri Archipelago menjadi negeri yang berkipas duri dalam debu, awan panas yang melelehkan kulit dan daging, wedus gembel dari perut neraka, lumpur lumpur lulur bidadari yang menusuk hidung dan menyesakan dada.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Semua penonton kereta itupun menjadi kalang kabut, hingar bingar, berlarian mencari anak istri dan suaminya yang menyelinap entah kemana, kala mereka menyaksikan bumi yang naik pitam dengan ulah setan hitam pengisap darah ini.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Bumipun mengibaskan lenganya di Waisor, Mentawai, Aceh, Jogja, Pantai Pangandaran, Padang dan yang terakhir Merapi dan Bromo, yang meneteska air mata ilalang yang tak kokoh akarnya, tak tegar batangnya dan telah mengering daunya lantaran terhembus angin kereta reformasi yang tak kunjung berhenti.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Namun setan setan itu malah tertawa terkekeh, hingga keluarlah belatung dari dalam lidahnya yang terus membahanakan bau busuk menusuk hidung, menggeleparkan semua pesona negeri, lantaran sebagian ilalang lebih memilih berdiam di negeri seberang meski mereka mendapat cacian, hinaan dan aniaya dari sang empu negeri seberang tersebut.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Keretapun bertambah lambat jalanya dengan goncangan goncangan yang mulai terasa dan entah hingga kapan akan berhenti. Keretapun akan bersandar kelelahan bila sang hantu berniat mengasah hitam kukunya dan menajamkan taring penghisap apa saja yang ada di sekitarnya. Semen, aspal, baja, pupuk, mesin jahit apalagi sapi, adalah makanan sehari hari yang tanpa basa basi langsung menenggak semua oplosan tersebut, tanpa meninggalkan gejala penyakit apapun. Berlainan dengan anak anak kita yang mati konyol kala menenggak oplosan demi menyematkan prestis meeka yang tak kunjung menggapainya.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Akankah lebih melegenda ke seluruh egara Negara sebrang, yang beristana di tengah lautan pasir, kutub utara dan selatan, ataukan puncak Mount Everest tentang Archipelago yang indah menawan yang berganti baju sematan Negara Nasi Aking, Negara TKW teraniaya, Negara Wedus Gembel atau bahkan Negara Oknum Petinggi Korup, denga menepiskan begitu saja sematan keagungan bangsa ketika Ramang dan Rudi Hartono atau juga Ir. Soekarno dan lainnya yang menjadi buah bibir dunia.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Ilalang ilalang yang hidup di kampung berdinding korban jaman, kini hanya mendenguskan nafas panjang, bila mereka merasa telah hampa asa yang digenggam, lantaran separo nafas yang dititipkan pada istana loji penguasa, akhirnya hanya terhempas oleh angin hedonisme mentalitas setan dan hantu berjubah hitam di Archipelago. Apalagi bagi ilalang yang berbedak pupur debu Merapi hanya bersandar pada sorot mata yang kosong. Tembang si Piawai Lagu Sajak Ebiet G. Ade tentang Untuk Kita Renungkan, Perjalanan dan lain lain, hanya untuk penghibur secangkir kopi manis di senja hari. Bahkan mereka kini telah melebarkan jubah hitamnya guna menapatkan kursi kekuasaan yang lebih tinggi.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Ilalang yang bukan luusan kampus perlente saja telah tahu, bahwa kedamaian dan ketentraman negeri Archipelago hanya mampu diraih bila kita tidak saling mengukuhkan ego, tapi kita saling menjadi satu dalam cincin nasionalisme, apabila kita diusik oleh cincin api. Keterpurukan hanya mampu dientaskan bila antara daun ilalang saling bertaut antara satu dengan yang lain, bukan dengan jubah hitam sang hantu yang digunakan untuk menutupi aib nasionalisme, aib kemanusiaan dan aib moralitas lainnya. Hantu hantu enyahlah kau dari kereta reformasi</b></span></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-43245360786195525382010-12-30T15:34:00.007+07:002010-12-31T16:52:11.634+07:00<div style="margin: 1em 0pt 3px; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Tanggal: 28 Desember 2010 06.04</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Subjek: Agupena Jawa Tengah</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Ke: ispisumenep@gmail.com</b></span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><span style="font-size: small;"><b>AGUPENA Sebagai Organisasi Pelegitimasi Unsur Pengembangan Profesi Guru, Mungkinkah?</b></span></div></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Posted: 26 Dec 2010 11:57 PM PST</span></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Oleh : TRI BUDIYONO, S.Pd</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Ketua Umum Agupena Cabang Rembang</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Guru SMP Negeri 1 Pamotan, Rembang</span><br />
<b><br />
</b><br />
<span style="font-size: small;"><b>Asosiasi Guru Penulis Seluruh Indonesia (AGUPENA) dididirikan oleh para pemenang sayembara bahan bacaan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan-Depdiknas pada tahun 2006. Ide pembentukan Agupena berasal dari Dirjen PMPTK, Dr Fasli Jalal dengan harapan AGUPENA membangun kinerja yang positip, bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas, sehingga mampu berperan memfasilitasi guru agar lebih efektif menulis yang berimbas pada peningkatan minat baca murid, merangsang keingintahuan dan kemampuan murid yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik. Organisasi Profesi ini bernama ASOSIASI GURU PENULIS INDONESIA yang disingkat AGUPENA berasaskan Pancasila dan UUD 1945.<a name='more'></a></b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Agupena berdiri berada dalam naungan Yayasan Agupena yang dibentuk pertama kali pada tanggal 28 Nopember 2006 di Jakarta oleh para pemenang lomba penulisan naskah bahan bacaan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan telah diakta Notariskan pada tanggal 22 Desember 2006 No. 06/2006 oleh Notaris Saifuddin Arief,SH,MH, memiliki tujuan yaitu membantu pemerintah untuk ikut andil membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan kegiatan ilmiah yang berbasis kepenulisan Agupena diharapkan juga mampu memacu para guru dalam membuat karya tulis yang bersifat ilmiah, menyusun buku, modul, karya sastra ataupun karya tulis lainnya yang mengandung nilai-nilai agama, moral, etika, estetika, akhlak mulia, serta mengembangkan penguasaan teknologi yang selaras dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Organisasi profesi ini bersifat terbuka, mandiri dan tidak beraliasi dengan partai politik manapun, Agupena ke depan sangat diharapkan mampu berada di garda depan dalam dunia pendidikan Guru diharapkan tidak sebatas menjadi "guru kurikulum" yang wilayah kerjanya hanya dibatasi oleh empat dinding ruang kelas, tetapi juga mampu menjadi "guru inspiratif" yang sanggup merambah sudut-sudut peradaban dunia melalui pemikiran-pemikiran kreatif yang terekspresikan dalam bentuk tulisan. Melalui tulisan, ranah pemikiran kreatif guru akan terabadikan oleh sejarah sehingga akan terus memberikan inspirasi-inspirasi baru yang kreatif dan mencerahkan kepada generasi masa depan. Dalam konteks demikian, AGUPENA ke depan juga diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata dalam merangsang "adrenalin" dan kreativitas guru dalam membangun budaya menulis.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Dengan dasar (1) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 (2), Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (3) Undang-undang No. 32 tahun 2003 tentang pemerintahan daerah, (4) Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, (5) Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Seiring berjalannya waktu dengan disahkannya Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Guru dan Angka Kreditnya, dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, Pemerintah perlu memikirkan Organisasi/Lembaga efektif yang mampu bekerja sama dengan baik, lebih teliti dan efisien sebagai upaya untuk mengantisipasi awal suatu karya tulis sehingga suatu karya terhindar dari unsur plagiatisme (pembajakan)</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Oleh karena itu sebuah hasil karya tulis sebelum masuk ke tim penilai yang ditetapkan oleh pemerintah, Diharapkan juga terdapat semacam koreksi sekaligus seleksi apakah tulisan itu pernah digunakan kepada orang lain atau mungkin bila ada penulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebuah karya tulisan maka team Agupena mampu member bantuan agar tulisan itu menjadi standar kepenulisan, sehingga tulisan itu berstandar ilmiah juga tidak menambah preseden buruk dalam hal plagiatism (bajak membajak) di tingkat awal.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Agupena Sebagai Organisasi Profesi Mungkinkah Melegimitasi Kepenulisan Para Guru?</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Manakala seorang guru pertama pangkat penata muda golongan ruang IIIa ingin naik pangkat menjadi guru piñata muda Tk. I golongan ruang IIIb angka kreditnya dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, dari guru pertama pangkat penata muda tk I gol IIIb menjadi guru muda pangkat peñata golongan IIIc dengan angka kredit paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, guru muda pangkat piñata golongan ruang IIIc yang akan naik pangkat menjadi guru muda, pangkat piñata Tk I golongan ruang III d angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 6 (enam) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsure pengembangan diri, guru muda pangkat piñata Tk I golongan ruang IIId yang akan naik pangkat menjadi guru madya, pangkat pembina golongan ruang IVa angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 8 (delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, guru madya pangkat Pembina golongan ruang IVa yang akan naik pangkat menjadi guru madya, pangkat pembina Tingkat I golongan ruang IVb angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, guru madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IVb yang akan naik pangkat menjadi guru madya, pangkat pembina utama muda golongan ruang IVc angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, guru madya pangkat Pembina utama muda golongan ruang IVc yang akan naik pangkat menjadi guru utama, pangkat pembina utama madya golongan ruang IVd angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 5 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri, juga wajib melaksanakan presentasi ilmiah serta guru utama pangkat Pembina utama madya golongan ruang IVd yang akan naik pangkat menjadi guru utama, pangkat pembina utama golongan ruang IVe angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 20 (dua puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan paling sedikit 5 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Dari uraian tersebut diatas tentang kenaikan pangkat apabila pemerintah tidak mengupayakan lembaga/organisasi pendampingan/penyeleksi suatu hasil karya guru niscaya dengan adanya peraturan tersebut justru akan menumbuh suburkan budaya plagiatism di kalangan guru yang akhir-akhir ini terjadi di dunia guru.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Oleh karenanya pemerintah perlu menjalin kerja sama dengan lembaga profesi yang mampu memberikan bimbingan/legimitasi suatu karya tulisan dalam standar kepenulisan, keaslian atau keorisinilan berkaitan dengan keabsahan suatu karya untuk persyaratan kenaikan angka kredit guru.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Untuk menjalin kerja sama mungkinkah Agupena diberi peran untuk memberi bimbingan dan menyeleksi karya tulis guru? Agupena adalah organisasi penulis dan jauh-jauh hari dari dikeluarnya peraturan Menpan No. 16 ada organisasi ini telah berdiri. Didalam organisasi tersebut pengurusnya dipersyaratkan telah menelurkan suatu karya tulisan baik di tingkat pusat, wilayah ataupun cabang tentu kemampuan dalam menulis tidak disanksikan lagi karena oleh merekalah dunia kepenulisan dikalangan guru adalah jawaranya. Tidak diragukan lagi mereka pasti memiliki kemampuan membimbing/menyeleksi tulisan dengan benar,di samping kemampuan mencatat, mengarsibkan dan mempublikasikan suatu karya tulisan melalui media</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Disamping itu pengurus organisasi profesi ini yang anggotanya rata-rata memiliki kemampuan bidang jejaring network. Rata-rata Organisasi Agupena yang telah terbentuk telah memiliki jejaring Network baik di tingkat pusat, wilayah maupun cabang.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Dengan adanya Media atau wadah publikasi ilmiah di ditingkat pusat, Wilayah dan cabang, yang berbasis TI data base suatu karya dapat dipertanggung jawabkan secara public. Disamping didalamnya tercipta kerja sama yang saling menguntungkan antara penulis, organisasi dan pemerintah selain itu akan tercipta kebiasaan publikasi ilmiah dari inovasi para guru sehingga mampu tersiar secara luas dan mampu mengakselerasikan kualitas pendidikan.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b><br />
Penutup</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Disadari masih banyak hal yang perlu difikirkan agar dunia pendidikan kita menjadi lebih baik. Mungkin apabila agupena layak untuk diberi kepercayaan oleh pemerintah dalam membimbing/menyeleksi sampai melegimitasi karya tulisan para guru. Maka selanjutnya pemerintah bersama Agupena perlu memikirkan bagaimana format yang layak dan seharusnya diperankan oleh pemerintah maupun Organisasi Profesi dengan format Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) dapat mendapat peran tidak melawan hokum dan konstitusional.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Referensi</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>1. Anggaran Rumah Tangga AGUPENA</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>2. Kementerian Aparatur Negara Peraturan Menteri Pendayaggunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009</b></span></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-51104651393181429442010-12-30T15:32:00.007+07:002010-12-31T16:52:43.320+07:00<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Dari: </b><b class="gmail_sendername">Agupena Jawa Tengah</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Tanggal: 28 Desember 2010 06.04</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Subjek: Agupena Jawa Tengah</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Ke: ispisumenep@gmail.com</b></span></div><div class="h5" style="text-align: justify;"><br />
<div style="margin: 1em 0pt 3px; text-align: center;"><b>ALANGKAH LUCUNYA KEBIJAKAN UN</b></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px;"><span style="font-size: x-small;"><b>Posted: 27 Dec 2010 12:09 AM PST</b></span></div><span style="font-size: x-small;"><b>Oleh : </b><b>Diyono Adhi Budiyono, S.Pd</b></span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Anggota Agupena Jateng, Guru SMA 3 Muhammadiyah Watukelir</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9u-xtSMyd8HCxSmVZbR9KYuiGKtIbfLWZiIxn3dwKm5WwPAcv_VZHJecOQJagQtqUTOkZu_dw8R8cVeAHLJL7CXnrbnrJtX5p_tosehHWyFdTLV3azJdDuFjY30DnDom-k1-ZF5H1hvc/s1600/Picture+005.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9u-xtSMyd8HCxSmVZbR9KYuiGKtIbfLWZiIxn3dwKm5WwPAcv_VZHJecOQJagQtqUTOkZu_dw8R8cVeAHLJL7CXnrbnrJtX5p_tosehHWyFdTLV3azJdDuFjY30DnDom-k1-ZF5H1hvc/s1600/Picture+005.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Akhirnya pemerintah memutuskan, hasil Ujian Nasional ( UN ) tidak menjadi penentu satu-satunya kelulusan siswa pada ujian 2011 mendatang. Putusan pemerintah itu diambil setelah melalui polemik panjang di penghujung tahun 2010 ini. Putusan itu 'agak' melegakan warga sekolah; siswa, guru dan wali murid, yang selama ini, bahwa pelaksanaan UN telah menjadi momok bagi warga sekolah. Dan Alangkah lucunya bila UN ini masih tetap dipertahankan sebagai penentu kelulusan seperti tahun ajaran kemarin.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mengapa lucu ?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;">Ada dua alasan mengapa kebijakan UN saya katakan lucu, yaitu pertama: bahwa UN sebagai penentu kelulusan SANGAT bertentangan dengan era pelaksanaan sistem pemerintahan Otonomi Daerah ( Otda ). Kedua: bahwa UN sangat kontradiksi dengan sistem evaluasi pembelajaran dan pendidikan karakter.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pemerintah sejak tahun 1999 telah memberlakukan Undang Undang Otonomi Daerah ( UU Otda ) melalui UU Nomor 22 tahun 1999 yang kemudian disempurnakan lagi dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Secara global UU ini berisi tentang penyerahan sejumlah wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Salah satu kewenangan pusat yang dilimpahkan ke pemerintah daerah itu adalah tentang pengelolaan pendidikan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pengelolaan pendidikan yang sebelum UU Otda menjadi urusan pemerintah pusat, maka dengan Otda ini pengelolaan pendidikan menjadi urusan pemerintah daerah. Kemudian para praktisi pendidikan dan pejabat terkait menggagas dan berupaya bagaimana memperbaiki rendahnya mutu pendidikan di tanah air ini. Maka lahirlah sebuah UU Sistem Pendidikan Nasional ( UU Sisdiknas ) No. 20 Tahun 2003.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tujuan UU Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) ini, berupaya memperbaiki sistem dan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Bahwasanya pendidikan bermutu harus dapat dinikmati oleh semua rakyat dan bangsa Indonesia. UU sisdiknas ini juga merupakan perwujudan dari amanat UUD 1945, yaitu: bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang layak. Selain itu lahir pula sebuah manajemen pendidikan yang dirumuskan ke dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( MPMBS ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia,( Dirjendikdasmen,2001: 3 ) karena tiga faktor yang diduga menjadi penyebabnya. Ketiga faktor itu adalah: Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan education production function atau input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konskuen.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kedua,penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik-sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada putusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ketiga, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input ( dana ), bukan pada proses pendidikan ( pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan tiga faktor tersebut maka pemerintah berupaya memperbaiki mutu pendidikan dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Manajemen Berbasis Sekolah dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah ( guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat ) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. MBS merupakan konsep pengelolaan sekolah yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di era desentralisasi pendidikan atau otonomi daerah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sejalan dengan pelaksanaan MPMBS itu kemudian lahirlah kurikulum 2006 yang disebut dengan kurikulum tingkat satuan Pendidikan ( KTSP ). Dalam pengembangan KTSP, guru mempunyai otoritas memasukkan unsur muatan lokal sehingga menuntut kreativitas guru. Dengan demikian pelaksanaan UN yang sifatnya sentralistik itu sangat bertentangan dengan jiwa otonomi sekolah dalam pengembangan KTSP.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Penentuan lulusan berdasarkan hasil UN juga sangat bertentangan dengan sistem evaluasi pembelajaran dan pendidikan karakter.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dalam sistem evaluasi pembelajaran, keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan kelulusan siswa dalam menempuh keseluruhan tes atau ujian yang diberikan (kognitif), termasuk UN, tetapi juga karena terbentuknya sikap, kepribadian, dan keterampilan yang diharapkan sesuai dengan standar kompetensi yang telah dirumuskan (afektif dan psikomotor). Penilaian afektif biasanya tidak menghasilkan indeks angka, tetapi dengan atribut baik atau tidak baik. Karena penilaian ini menyangkut akhlaq, budi pekerti atau karakter anak dalam perilaku kesehariannya. Penilaian afektif ini hanya dapat dilaksanakan oleh guru ( bukan pemerintah pusat ) dalam menilai perilaku keseharian siswa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Hasil tes, ujian hanyalah bagian dari evaluasi pembelajaran. Maka jika kelulusan siswa hanya ditentukan oleh hasil UN, sangat bertentangan dengan sistem evaluasi pembelajaran. Selayaknya yang dapat menentukan lulus tidaknya siswa itu adalah warga sekolah yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan Komite sekolah, terutama sekali guru, bukan oleh pemerintah pusat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Selain itu, UN juga tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Dalam peraturan pemerintah tersebut, penilaian pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, yakni penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Maka hasil UN sebagai penentu kelulusan sangat bertentangan dengan isi PP tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sedangkan pelaksanaan UN yang bersifat sentralistik itu juga sangat tidak tepat dengan keragaman kemampuan siswa di tiap-tiap daerah. Standar kelulusan di jawa akan berbeda hasil lulusannya jika diterapkan di Papua atau di pulau lain di tanah air dengan segala kemampuan siswa yang berbeda-beda pula ini. Alangkah lucunya jika hasil UN dijadikan penentu kelulusan siswa secara nasional.</span></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5111807743704398429.post-50923910697031970252010-12-29T22:40:00.012+07:002010-12-31T16:53:14.539+07:00<div style="margin: 1em 0pt 3px; text-align: justify;"><h3 class="post-title entry-title"></h3><div style="background-color: white; color: black;"><span class="gmail_sendername">Dari : Agupena Jawa Tengah </span></div>Tanggal: 28 Desember 2010 06.04 <br />
Subjek: Agupena Jawa Tengah <br />
Ke: ispisumenep@gmail.com <br />
<br />
<div style="color: lime;"><div style="text-align: center;"><b>SITUS ALTERNATIF SUMBER SEJARAH</b></div></div></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: x-small;">Posted: 26 Dec 2010 11:50 PM PST</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Oleh: ARI KRISTIANAWATI, S.Pd.</span></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Guru Sejarah SMAN 1 Sragen</span> <br />
<span style="font-size: x-small;">Anggota Agupena Jateng</span></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 9px 0pt 3px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn5weHcacUrZ5dNBbXKGaSEnKqb1fiP6xAKZxLL_jObJHFLIKRoNFmuYm_-ALZxl2cdwWeINgwANAE8gI32yqGQsCo01964588ILUmYcgTu5xrONPAN-krJzz8rWM8WQFLbGYZ9K9lX-8/s1600/th_images-2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn5weHcacUrZ5dNBbXKGaSEnKqb1fiP6xAKZxLL_jObJHFLIKRoNFmuYm_-ALZxl2cdwWeINgwANAE8gI32yqGQsCo01964588ILUmYcgTu5xrONPAN-krJzz8rWM8WQFLbGYZ9K9lX-8/s1600/th_images-2.jpg" style="height: 78px; width: 58px;" /></a><b></b></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; font-size: 13px; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Georgia,Helvetica,Arial,Sans-Serif; line-height: 140%; margin: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Penggunggahan informasi rahasia dan data autentik berbagai kawat diplomatik Kedubes AS serta negara lain oleh Wikileaks memunculkan kehebohan diberbagai negara, khususnya rezim kekuasaan politik. Penayangan informasi, data yang autentik yang selama ini disembuyikan dalam laci sensor informasi (wacana), telah membuka lebar mata masyarakat dunia tentang apa yang dinamakan paradoks politik dan sosial.<a name='more'></a></b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>AS misalnya yang selama ini menampilkan diri dalam pencitraan diri sebagai negara demokratis yang selalu mengedepankan transparansi informasi, seperti terpukul malu atas informasi di Wikileaks. Ternyata AS dan politik internasionalnya memiliki hasrat yang kuat untuk menguasai beragam kepentingan negara-negara lain. AS juga kental dengan semangat intervensi politik-ekonomi dan berbagai produk kebijakan dinegara-negara dunia ketiga.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Wikileaks memang mungkin akan mengalami kondisi "tragis" dilakukan blokade informasi dan biaya politiknya dipangkas dengan berbagai cara oleh rezim penguasa informasi dunia. Langkah penahanan pendiri Wikileaks Paul Assange, merupakan start dari politik represi atas kebebasan informasi yang dijalankan oleh Wikileaks. Wikileaks adalah situs informasi yang penting bagi masyarakat dunia untuk mengetahui segala informasi yang selama ini tersembunyi dan sengaja ditutup-tutupi oleh penguasa informasi dunia.</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Setali mata uang dengan Wikileaks, situs penggunggah informasi dan data autentik muncul di Indonesia, yakni Indoleaks. Indoleaks bagi pendirinya ditempatkan sebagai alat untuk menyebarluaskan informasi bagi masyarakat. Bagi Indoleaks, informasi adalah hak asasi masyarakat (publik). Indoleaks, menampilkan beberapa data autentik dan data transkripsi tentang peristiwa-peristiwa masa lalu yang selama ini hanya terakses oleh kalangan akademisi, sejarawan, aktifis, dan berbagai kelompok kepentingan.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Berbeda dengan wikileaks yang menampilkan informasi yang sebagian besar belum pernah dibaca atau dimengerti oleh masyarakat dunia, Indoleaks menampilkan informasi dan data yang selama ini secara desas-desus keilmuan pernah dijadikan bahan riset atau studi. data dan informasi yang ada di Indoleaks adalah data yang sering diperbincangan menjadi referensi polemik politik hingga bahan penyusunan naskah akademik. Termasuk juga beberapa data dan bahan tentang sesuatu yang selama ini telah diyakini kebenarannya oleh publik namun tidak bisa diakses oleh masyarakat.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Data tentang investigasi kasus Munir, data visum korban G 30 S, data tentang transkrip perbincangan Soeharto dengan pejabat AS, dan sebagainya. Indoleaks ibaratnya menjadi "pemulung" informasi dan data aktual serta mayoritas data sejarah yang sebenarnya dibutuhkan bagi proyeksi kritik sumber sejarah.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Indoleaks menjadi situs yang menggunggah informasi yang valid, autentik dan data-data referensi bagi proses pengembangan nalar kritis generasi muda atau mereka yang belajar tentang berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Fungsi substansial Indoleaks, sendiri dalam pengembangan keilmuan antara lain adalah:</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Pertama, menjadi rujukan sekunder bahkan primer untuk kepentingan studi ilmu sejarah. Khususnya data Indoleaks yang menyajikan naskah/transkrisp yang memiliki bobot nilai sejarah. data yang diperlukan adalah data mentah, tanpa sebuah atensi atau politisasi. data Indoleaks yang ideal yang seharusnya reguler ditampilkan menjadi bahan atau materi ajar yang bisa mengimbangi data "mainstream" yang selama ini didominasi oleh kepentingan status quo.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Kedua, Indoleaks bisa menjadi "mata air" keilmuan yang menyampaikan tentang narasi sejarah dan bukannya menyampaikan opini tentang sejarah beserta bumbu politik dan kronologisnya yang bisa jadi terdistorsi oleh beragam diskursus politik dan sosiologis.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Ketiga, Indoleaks seharusnya memilah apa yang dinamakan data sejarah berdasarkan klasifikasi tematik dan dilengkapi dengan berbagai data yang menyeimbangkan. Bukan sekadar menggunggah informasi yang asal beda dengan informasi resmi melalui kanal resmi kekuasaan.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Bagi dunia pendidikan adanya situs Wikileaks dan Indoleaks merupakan 'anugerah" karena para pelaku dunia pendidikan, bisa menjadikannya sebagai "mitra informasi" yang mencoba mengkritisi sumber-sumber ilmu pengetahuan yang diformalisasikan. Meminjam istilah Takashi Shiraishi indoleaks dan wikileaks bisa menjadi instrumen untuk memfalsifikasi kebenaran sejarah formal yang penuh dengan kontrol wacana status quo.</b></span> <br />
<span style="font-size: small;"><b>Harapan yang utama terhadap Indoleaks adalah agar Indoleaks memiliki apa yang dinamakan desain penyampaian informasi yang tetap berpegang pada kaidah kebenaran objektif, aktual, dan memiliki nalar ilmiah. Bukannya menggunggah informasi yang sifatnya "opini" atas peristiwa masa lalu. Indoleaks dengan demikian bisa menjadi "bank data" alternatif untuk mencerdakan nalar edukasi siswa, pendidik dan masyarakat. Semoga!</b></span></div>ISPI Kab. Sumenephttp://www.blogger.com/profile/04120066830016442199noreply@blogger.com0